1. Politik orang lapau dan orang surau
Pada awalnya antara orang lapau dan orang surau adalah sebuah sebutan biasa dikalangan pada saat itu. Sebutan orang lapau ditujukan kepada masyarakat atau penduduk yang sering atau tempat duduknya itu di “lapau”. Sebutan “lapau” ini adalah adalah warung kopi dan berkumpul saling berdiskusi. Lalu, sebutan orang surauditujukan kepada masyarakat yang menimba ilmu di surau dan sering berkumpul di surau.
Ditelisik kepada sejarah, orang Minangkabau terkenal atau budayanya sering Merantau kesana kesini. Alasan merantau tersebut bisa disebabkan ekonomi dan juga menimba ilmu dan pada masa lalu ilmu agama. Salah satu orang Minangkabau yang paling terkanal dan mendunia dibidang agama islam yaitu Syekh Minangkabawi beliau adalah salah satu orang diluar Mekkah yang menjadi Imam Masjid Masjidil Haram.
Keseringan orang Minangkabau merantau maka ada kalanya mereka kembali pulang ke kampung halaman para perantau. Maka mereka menyebarkan ilmu yang didapat di dunia luar Minangkabau, bagi orang yang menimba ilmu media penyebaran informasi dan ilmu tersebut. Bagi orang yang menimba ilmu agama itu membutuhkan waktu lama.
Bagi orang yang diluar bidang agama maka media penyebaran ilmunya di lapau-lapau sebagai tempat ngumpul, dan di lapau ini biasanya orang yang paling banyak adalah laki-laki di lain faktor laki-laki adalah orang yang sering merantau karena sistem Matrilineal yang dianut orang Minang. Pembahasan yang dibahas oleh orang di luar suarau atau di lapau pembahasanya terkadang politik, ekonomi, dan bidanglainya. Sedangkan orang yang biasa di suarau pembahasanya adalah agama, penyebaran ajaran, dan juga etika dan lain sebagainya dan itulah perbedaan antara orang Lapau dan orang surau
Komentar
Posting Komentar