SEORANG ANAK YANG SELALU TAAT PADA PERINTAH TUHAN
Hai teman-teman. Mari mendengar ceritaku. Aku adalah seorang anak yang lahir di rumah kecil dan sempit yang terletak di kaki bukit. Aku juga adalah anak dari seorang pengembala sapi dan setiap hari Aku selalu menemani orang tua ku untuk mengembala sapi yang aku punya, dan ibuku adalah seoang petani yang menggarap tanah dari yang punya tanah dan begitulah kami hidup di kampung ini. Oh iya rumah ku berada di kaki bukit dan sekitar daerah dekat rumah ku juga dikelilingi kaki bukit. Jadi kami di kampung ini jauh akan hingar biingar kota yang ramai, sampai-sampai ketika melahirkanku ibuku sampai berjalan jauh sekiatar 2 jam lebih keluar dari kmapung demi menolong kelahiraku, dan yang membantu adalah dukun beranak yang paling dekat dengan kampungku. Lalu disaat aku lahir aku memiliki hal yang spesial dalam diriku aku lahir di hari Jumat, dan aku diberikan nama yaitu Muhammad Azrar. Aku adalah anak pertama dari kedua orang tua, dan orang tua ku sangat menyangi aku dan menjaga ku dikarenakan agar aku tak sakit dan letih ataupun menanggis.
Singkat cerita ketika umurku sudah berumur 6 tahun, kedua orang tua ku masih belum mempunyai anak lagi. Lalu aku semakin dijaga oleh kedua orang tua mungkin dikarenakan aku adalah anak sulung dan bungsu dari kedua orang tua ku. Lalu ketika umurku berumur 7 tahun kemudian aku disekolahkan di sekolah negeri yang cukup jauh jaraknya dari rumahku. Singkat cerita aku berjalan berkilo-kilo jaraknya dari rumahku ke sekolah. Singkat cerita sampai disuatu peristiwa aku selalu sakit-sakitan sampai memaksa aku untuk berhenti sekolah dan berobat dan kemudian sakit lagi, sampai disuatu ketika ada tetangga yang menyarankan aku untuk ganti nama menjadi Azrial. Kemudian dilakukan lah prosesi pertukaran nama oleh dukun sekitar kampung yang juga merpakan dukun yang membantu ibuku melahirkan aku. Sehingga ketika pergantian nama aku disuruh minum air dari tujuh mata air. Lalu singkat cerita aku sudah tidak sakit-sakitan lagi. Lalu di umurku yang sudah berumur 12 tahun aku kehilangan ayahku karena tertendang oleh ternaknya sendiri. Kemudian peran ayahku aku gantikan sebagai pengembala ternak sapi dan ibuku selalu mengatakan kepadaku bahwa engkau adalah anakku dan buatlah ayahmu bangga di akhirat nanti.
Seakan itu adalah mantra yang diucapkan oleh bidadari, dan seakan aku memiliki kekuatan untuk selalu menjaga ibu satu-satunya agar kelak nanti beliau melihat aku suksess dan membahagiakan ibu dan ayahku nanti. Lalu diumur ku yang sudah mulai remaja sekitar 15 tahunan, entah kenapa aku mempunyai keinginan untuk merantau untuk membahagiankan orang tua ku agar aku bisa mengirim kan uang agar ibu bisa makan nantinya yang hanya bekerja sebagai petani dari dahulu sampai umurku 15 tahun.
Namun, ibu ku menyarankan aku untuk menunggu lagi sampai berumur 25 tahun dan baru merantau. Maka dalam perjalan umurku yang akan mencapai 25 tahunan aku mengisi hari-hariku dengan berternak hewan yang ditingalkan oleh ayahku. Sampai dimana aku sudah bisa menambah banyak hewan ternak dari mulai sapi ayahku sudah memiliki 4 buah sapi dari satu induk dan sudah mulai bisa aku jual sang induk untuk mendapatkan uang entah kenapa harga sapi itu dihargai dengan harga sebesar 150 juta. Kemudian dari hal-hal itu aku belajar berniaga menjual sapi dan kemudian aku membeli ayam dan itik dari hasil sapi itu, entah setiap berlalunya hari niatku untuk merantau semakin mengurang dan semangat untuk mencari uang di wilayah orang malah berkurang seakan tak berniat lagi. Singkat cerita dari niat belajar berniaga malah sudah bisa berniaga dengan lincah berbicara kepada orang. Lalu bisnis berniaga sapi dan juga hasil dari ayam dan itik malah semakin besar dan berkembang sangat pesat sampai-sampai ibu berkata ājangalah enkau merantau anakku agar ibu bisa selalu menjaga dan menemanimu anakkuā entah kenapa dari ucapan itu semakin mmebuat aku untuk tidak memikirkan lagi untuk merantau.
Komen
BalasHapusKeren š
BalasHapusMantap kk
BalasHapusGood job
BalasHapusinteresting
Fighting
thanks to comment
Hapusi am not intersting to your story
BalasHapus