Hai, Kenalin saya adalah Ucup. Saya adalah seorang mahasiswa yang ber tempat kuliah di salah satu kampus ternama yang ada di pulau Sumatra. Katanya dahulu adalah kampus yang saya kuliahi sekarang adalah salah satu kampus tertua dan juga terbesar. Hal itu menjadi salah satu hal terbaik baik bagi saya yang introvert ini dikarenakan saya mau mengurangi ketergantungan saya dengan kesendirian masa lalu saya. Masa lalu itu lahh yang tak ingin saya ulangi, Hari ini adalah hari ke sekian kali saya pergi ke kampus dengan senang yang berharap hari ini sangat bahagia. Namun, aku sangat ingin bahwa semua orang itu merasa individualis dikarekanan ke introvertan aku ini. Bayangan saya seperti lifestyle yang ada di jakarta yang serba apa-apa itu ngapain lo urus kehidupan saya apakah lo membayar kehidupan saya kan nggak. Hal itu lah yang menginginkan adanya orang-orang yang ngurusin hidup orang lain. Walaupun, bagi saya nggak semua hal yang kita lakukan itu tidak...
Halo. Kenalakan saya sedang belajar dan saya bermohon mari saling membangun dan yaa mohon kritik dan sarannya
kalian pernah kepikir ngak kalau pernah dalam catatan sejarah bahwa dua negara bertengkar karena masalah pohon. Hal ini pernah dialami oleh Korea Utara dan juga Korea Selatan. Tepatnya disalah satu jembatan yang membagi kedua belah wilayah Korea tersebut
seperti gambar diatas, bisa dilihat bahwa ini adalah salah satu jalan penghubung antara kedua belah pihak antara korea selatan dan utara. di tempat ini pernah akan terjadi sebuah perperangan antara Korea Utara dan juga Korea Selatan dengan Amerika Serikat. Saat itu Kapten Bonifes pada tanggal 18 Agustus 1976, sangat bersemangat untuk memimpin pasukan Korea Selatan saat itu untuk menembang sebuah pohon yang menghambat penglihatan diperbatasan saat itu.
Pohon itu bernama pohon polar yang sangat tinggi sekitar 40 kaki di dekat jembatan sach'on (bridge of no return). Jembatan Sach'on ini berada anatara DMZ (korsel) dan juga wilayah Korea Utara. Dikarenakan wilayah ini berada di wilayah yang dikelola kedua negara jadi pemangkasan pohon ini dilakukan oleh pihak Korea Selatan dan bersama Amerika Serikat yang diwakili oleh Kapten Bonifes maka meningkatkan konflik oleh kedua belah pihak.
setelah sampai di pohon yang menghalangi tersebut, maka kapten Bonifes langsung menyuruh bawahan untuk memangkas dan bukan memotong pohon tersebut. sekitar 20 menit lewat memangkas pohon tersebtut datanglah satu kompi tentara Korea Utara saat itu. ya hasilnya ialah Korea Utara menyuruh untuk tidak memangkas pohon dengan alasan bahwa pohon tersebut ditanam langsung oleh KIM Il SUNG dan dirawat oleh beliau saat itu. namun, Pasukan yang dipimpin oleh Kapten Bonifes ini masiih melanjutkan pekerjaanya sat itu.
Singkat cerita datang pasukan Korea Utara lainya dan langsung mengepung pasukan Korea Selatan dan Kapten Bonifes saat itu. sampai di saat dimata Kapten Bonifes mendengar kata Bunuh (Chokyo!). lalu dengan sigap pasukan Korea Utara Menyerang pasukan Korea Selatan saat itu dengan Kapten Bonifes terkapar setelah menerima serangan dari Kapten Pak.
setelah menyerang pasukan Korea Selatan yang tidak membawa senjata-senjata yang macam-macam, yaa karena hanya karena ingin mangkas pohon. setelah diserang mereka lari dan dikerjar oleh pasukan Korea Utara menggunakan senajata yang dibawa oleh untuk mangkas tu pohon.
gambar pengejaran antara pasukan Korut dan Korsel
(Sumber Histori.id)
Dalam pengejaran tersebut Kapten Bonifes meninggal ditempat karena di pukul bersama-sama oleh pasukan Korut. tapi sayangnya Kapten Bonifes sebenarnya setelah menyelesaikan misi pemangkasan pohon tersebut, dan malahan terbunuh saat misi terakhir. kemudian singkat cerita Amerika mendenggar cerita tersebut dan pada saat itu Presiden saat itu Gerald Fold langsung nyuruh kapal USS Midway di semenanjung Korea dan
pada tanggal 21 Agustus 1976 dilaksanakan operasi Paul Bunyan yang mana diambil dari salah satu itos di Amerika yaitu penebang pohon besar dan pada saat itu juga pohon tersebut bukan hanya dipangkas malahan bener-bener ditebang dan hanya menyisakan bagian pangkalnya saja. sebagai bentuk peringatan bagi Korut saat itu. pada masa sekarang Pohon bekas tebangan tersebut dijadikan tempat wisata seperti gambar ini :
Komentar
Posting Komentar