Hai, Kenalin saya adalah Ucup. Saya adalah seorang mahasiswa yang ber tempat kuliah di salah satu kampus ternama yang ada di pulau Sumatra. Katanya dahulu adalah kampus yang saya kuliahi sekarang adalah salah satu kampus tertua dan juga terbesar. Hal itu menjadi salah satu hal terbaik baik bagi saya yang introvert ini dikarenakan saya mau mengurangi ketergantungan saya dengan kesendirian masa lalu saya. Masa lalu itu lahh yang tak ingin saya ulangi, Hari ini adalah hari ke sekian kali saya pergi ke kampus dengan senang yang berharap hari ini sangat bahagia. Namun, aku sangat ingin bahwa semua orang itu merasa individualis dikarekanan ke introvertan aku ini. Bayangan saya seperti lifestyle yang ada di jakarta yang serba apa-apa itu ngapain lo urus kehidupan saya apakah lo membayar kehidupan saya kan nggak. Hal itu lah yang menginginkan adanya orang-orang yang ngurusin hidup orang lain. Walaupun, bagi saya nggak semua hal yang kita lakukan itu tidak...
SENDIRI DALAM DIAM
Pada saat itu gue merasakan kesendirian setiap hari dan setiap. pada suatu ketika gue diajak oleh temen gue yang yang udah gue anggap sebagai teman terbaik gue, dari yang terbaik. namun, ketika gue pergi bersama temen gue yang namanya Alvredo pada saat itu jalan-jalan kelling dan nongrong nih di satu cafe. aktivitas gue selalu bareng sama si Alvredo, gue singkat aja namanya itu Al biar keren aja. di suatu ketika gue ama si Al jalan pergi nongkrong ama yang temen gue yang selalu jemput si Al ini dan apa kebutuhan dia dan masalah dia gue yang menolong pertama dan seperti dia butuh gue. tapi dari seringnya dia punya masalah selalu ke gue dan pada suatu ketika gue ngak bisa menyelesaikan dan menolong si Al punya masala. keluar lah ucapan kata yang luuar biasa indahnya. " HEI, LU TEMEN GUA NGAK SIH, KEMANA-KEMANA GUA YANG MAU TEMENIN LO KETIKA LO SENDIRI ANJIRRRR" kata si Al. terus gue bales dong " EH, Anjir jadi selama ini elo temen sama gue itu teryata ketika eloh buutuh gue aja kan seharusnya temen itu ngak mandang itu anjir". al hasil gue ama si Al berantem dan saling lempar huajatan dan pada akhirnya gue males untuk berteman yang rela mati-matian menolong dia dalam masalah dirinya sendiri.
menurut gue sendiri pun gue mengganggap teman adalah suatu hal penting, karena teman adalah orang mengertid dan terasa gue akan apapun pertolongan dan segala aib gue agan gue berikan kepada orang lain karena suatu hal yang spesial. karena dia adalah orang yang telah belajar memahami gue begitu sampai ke dalam-dalam masalah gue dan dia pun akan mengerti hal yang bisa dan tidak bisa gue tolak. kemudian kelemahan itu lah yang dimanfaatkan oleh dia (dalam konteks buruk). gue mengibaratkan teman adalah sebuah gelar kayak sarjana dalam perkuliahan dan itulah yang bisa gue sebut sebagai teman atas usahanya memahami gue. berawal dari kenal nama, saling tukar cerita dan kemudian nongkrong bareng, itu gue anggap dia menggambil sks dari pelajaran yang dipelajarinya. hasilnya pun itu bisa saja boomerang bagi kita yang tidak bisa memilih orang yang berhati baik. dan bisa saja itu demi kepentingan dirinya sendiri untuk keuntungan bagi dia setelah sekian lama dia memahami gue. kan anjayani banget gitu
pada akhirnya hidup ngak berubah dan sesamainya gua dirumah, gue hanya menjadi orang nolep dan banyak temen gue yang ngehujat kalo gue itu introvert dan banyak orang diluar sanak terpengaruh akan ucapan dan omongan dengan iming-imning ikatan pertemanan.
Ceritanya sudah bagus,,tapi tlong kata2 nya diperbaiki karena banyak yang tertinggal dan di ulang🙏
BalasHapus